Perilaku Mencari Makan Burung Penuntun Madu (Honeyguide)



Tingkah laku hewan merupakan suatu kondisi penyesuaian hewan terhadap lingkungannya dan pada banyak kasus merupakan hasil seleksi alam seperti terbentuknya struktur fisik. Setiap hewan akan belajar tingkah lakunya sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan tertentu. Tingkah laku pada tingkat adaptasi ditentukan oleh kemampuan belajar hewan untuk menyesuaikan tingkah lakunya terhadap suatu lingkungan yang baru. 

Aktivitas atau perilaku yang dilakukan burung diantaranya ialah makan, pindah atau bergerak, vokal, istirahat, dan sosial. Tulisan ini akan lebih membahas perilaku aktivitas mencari makan dari burung. Makan merupakan rangkaian gerak dalam mencari dan memilih makanan dan suatu pola yang tetap. Aktivitas harian dari perilaku makan dibutuhkan agar mendapatkan energi untuk melakukan aktivitas, seperti terbang, mencari pakan, bersuara dan berkembang biak contohnya seperti dapat menghasilkan telur yang baik.

Makanan yang diperlukan burung dapat terlihat dimana burung tersebut berada. Burung-burung yang terdapat dihutan dapat mencari makanan pada bagian kanopi pohon sampai lantai hutan. Pada bagian kanopi pohon, serangga, buah, biji, bunga, dan daun muda dapat menjadi sumber makanan untuk burung. Setiap burung memiliki perilaku yang berbeda-beda untuk mendapatan makanan.

Perilaku mencari makan yang unik salah satunya ialah Burung Honeyguide. Honeyguide adalah burung kecil yang berukuran sekitar 10-20 cm. Burung Honeyguide dapat ditemukan pada Afrika dan Asia.  Di Indonesia burung ini dikenal sebagai Burung Pemandu Lebah Asia. Status dari Honeyguide pada IUCN dikategorikan LeastConcern, sehingga dapat disimpulkan bahwa Burung Honeyguide bukan spesies yang terancam ataupun terancam punah. Perilaku unik dari burung Honeyguide ialah memakan lilin lebah dan sifatnya yang parasit. Ketika bertelur, Honeyguide akan meletakkan telurnya pada sarang milik burung lain. Berikut merupakan klasifikasi dari Burung Honeyguide:

Kingdom         :           Animalia
Filum               :           Chordata
Ordo                :           Piciformes
Famili              :           Indicatoridae
Genus              :           Indicator


Gambar 1. Burung Greatest Honeyguide
[Sumber: http://www.audubon.org]


  Burung ini suka memakan larva lebah, madu dan lilin lebah. Burung Honeyguide ini memiliki bakteri khusus pada sistem pencernaannya sehingga hewan tersebut dapat memakan zat lilin yang terdapat di sarang lebah. Permasalahan dari burung Honeyguide ini ialah burung tersebut tidak dapat memecahkan sendiri sarang lebah, sehingga burung Honeyguide memiliki hubungan interspesifik dengan ratel (penghisap madu). Honeyguide dengan ratel memiliki simbiosis mutualisme dimana burung Honeyguide akan menuntun ratel ke sarang madu dengan mengeluarkan suara yang riuh untuk menarik perhatian ratel agar mengikutinya. Hal ini dilakukan agar ratel dapat memecahkan sarang tawon dan mendapatkan madu sedangkan Burung Honeyguide itu sendiri mendapat sarangnya. Cara lain Burung Honeyguide mendapatkan sarang lebah dengan bantuan manusia. Di Afrika Burung Honeyguide membantu suku-suku yang tinggal didalam hutan untuk menemukan sarang lebah contohnya suku Hadza dan Yao. Sama halnya dengan yang dilakukan terhadap ratel, Burung Honeyguide akan menunjukkan lokasi sarang madu berada dengan cara terbang dari satu pohon ke pohon lain menuju lokasi tempat sarang lebah berada dan akan mengeluarkan suara yang cukup menarik perhatian.

Berikut video antara Burung Honeyguide dan Ratel mencari sarang lebah:


[Sumber: www.youtube.com]


Burung Honeyguide ini juga membutuhkan manusia untuk mendapatkan sarang lebah agar terhindar dari ratusan lebah yang siap menyerang burung tersebut. Manusia berkemampuan menghindari sengatan lebah dengan menggunakan asap. Setelah lebah-lebah pergi, mereka kemudian akan membelah sarang dan mengambil madunya saja. Kemudian sisa-sisa sarang yang tertinggal menjadi milik si burung yang akan segera menyantap telur, larva, dan kepompong yang berada dalam lapisan lilin dari sarang tersebut. 

Penelitian mengenai Burung Honeyguide sudah pernah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa suku Yao di Mozambik membuat sebuah suara khas yang mereka pelajari dari nenek moyang mereka. Suara itu, dideskripsikan, berbunyi “brrrr-hm”. Selama mengikuti tuntunan Burung Honeyguide, para pemburu madu itu terus mengeluarkan suara itu untuk membuat burung semakin bersemangat dalam menuntun jalan mereka dalam mencari sarang lebah. Suara itu sendiri tidak pernah digunakan oleh suku Yao selain untuk mencari madu. Berbeda dengan suku Hadza saat mencari sarang madu, komunikasi mereka dengan Burung Honeyguide dengan cara bersiul.



   Gambar 2. Suku Yao dan Honeyguide
  [Sumber: http://www.audubon.org]

 
 Gambar 3. Suku Hadza sedang mencari sarang madu
[Sumber: http://www.audubon.org]


Berikut video Suku Yao dan Honeyguide mencari sarang madu:

 [Sumber: www.youtube.com]


Berikut video Suku Hadza dan Honyeguide mencari sarang madu:

 [Sumber: www.youtube.com]



 Sekian uraian mengenai Burung Honeyguide dalam mencari makan yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, terimakasih.

  




Daftar Acuan


Diamond, A. W., & Place, A. R. 1988. Wax digestion by Blackthroated Honeyguides Indicator indicator. Ibis, 130(6), 558-561 hlm.

Gill, F.B. 1995. Ornithology. 2nd Edition. W.H. Freeman and Company, New York, USA.

Isack, H. A., & Reyer, H. U. 1989. Honeyguides and honey gatherers: interspecific communication in a symbiotic relationship. Science, 243(4896): 1343 hlm.

Spottiswoode, C. N., & Koorevaar, J. 2012. A stab in the dark: chick killing by brood parasitic honeyguides. Biology letters, 8(2): 241-244 hlm.



Komentar